Tuesday, October 12, 2010

perjalananku


CERPEN
PERJALANANKU
BY : Herman Fuady Siregar
XII_IPA (OIO)



Perjalananku
Mengingat empat tahun yang lalu aku di selemuti dengan udara yang sejuk,  pepohonan yang rimbun di sekitar rumahku dan burung peliharaanku yang selalu membangunkan mimpi indahku di pagi hari. Hari – hariku kujalan dengan penuh semangat, optimis, dan kesejukan hati. Sejak kelas 1 SMP N 1 Tanah jawa (SUMUT) sangatlah indah, di awali dengan raporku yang bagus sampai aku mendapatkan rangking di kelas, dan yang membuat aku bangga aku mendapatkan beasiswa dari sekolah. Di kelas satu aku mempunyai dua sahabat yaitu Darma dan Jefri. Aku selalu bersama mereka menghabiskan waktu hari – hariku. Pada saat aku naik ke kelas 2, aku mulai tergoyang dengan pergaulan yang begitu keras, dan aku juga mulai mencari jati diriku  yang bisa di banggakan orang tua dan bisa bertanggung jawab terhadap semua sikap  yang aku ambil. Pada suatu hari dua sahabatku itu tidak masuk sekolah karena tidak membayar uang sekolah selama 4 bulan dan karena mereka bingung mau bayar bagaiman, mereka melakukan suatu tindakan  yang  tidak wajar di lakukann  seorang  pelajar  yaitu mereka memalak siswa smp nusantara yang berada di belakang sekolahku. Dari hasil memalak tadi  mereka mendapatkan uang sekitar Rp 300.000,00 dan uang ini ingin mereka pergunakan untuk membayar uang sekolah dan mereka kira dengan memalak siswa smp itu masalahnya sudah selesai, tapi tidak dengan kenyataanya. Mereka malah mendaptkan  suatu masalah  yang begitu besar dari akibat mereka memalak siswa smp itu.
Tiga hari setelah kejadiaan itu, mereka di cari  oleh segerombolan siswa sma  yang lain bukan kakak dari siswa smp yang mereka palakin  tempo hari. Begitu mereka tau kalau mereka di cari ke sekolah sama segerembolan siswa sma, mareka kabur dari sekolah pada waktu istirahat. Merka ingin melarikan diri dari siswa sma itu, tapi di saat mereka kabur dari sekolah, mereka sudah di ikuti sama siswa sma itu sehingga mereka berdua di bawa ke tempat gelap gurita yang di kelilingi pepohonan yang rimbun. Di situ mereka di gebukin sama segerombolan siswa sma itu yang yang telah mengikuti mereka dari tadi. Sekitar pukul 4 sore aku ketemu sama mereka di tempat kami bisa nongkrong, aku menemukan mereka dalam keadaan muka yang memar. Damar menceritakan semuanya kepadaku sambil mempunyai rasa menyaesal atas perbuatan mereka berdua. Setelah habis azhan isha  kami pun pulang kerumah masing – masing. Begitu aku sampai di  rumah aku menceritakan tentang kejadian ke  dua sahabatku itu sama kakakku. Begitu kakakku mendengar ceritanya , kakakku ke esokan harinya mendatangi siswa sma yang telah membuat damar dan jefri babak belur. Kakakku tidak sendiriaan dating ke sana, dia bersama teman – teman nya sekitar 20 oarang. Aku tidak tau waktu aku menceritakn kejadian itu sama kakakku , dia akan mencari siswa sma itu untuk membalas semua perbuatanm dia terhadap ke dua sahabatku itu. Akibat dari kejadiaan ini kakakku dan teman – temannya tertangkap polisi karena beramtem sama siswa sma itu, sehingga aku harus minta tolong sama kakak sepupuku yang kebetulan menjadi kapolsek di daerah aku tinggal. Sehingga kakaku dengan teman – temannya yang sempat di tahan di kantor polisi di bebaskan dengan jaminan kakak sepupuku. Kejadiaan ini tidak di ketauhi jedua orang tuaku karena aku dann kakakku tidak mau buat orang tua kami cemas dengan tingkah laku kami. Tapi yang membuat terpukul adalah pada hari esoknya aku bersama ke dua sahabatku itu di panggil keruangan kepala sekolah, pada saat aku menemui kepala sekolahku, kami bertiga di beri nasehat dan kami harus di keluarkan dari sekolah atas kejadiaan itu, karena kami telah melanggar tata tertib sekolah. Dengan berat hati kami meninggalkan smp yang kami cintai. Sesampai di rumah, aku takut menceritakan semuanya kepada oaring tuaku terutama pada ayahku, karena ayah ku mempunyai penyakait jantung, aku takut pada saat aku menceritakan semuanya ayahku malah nendapatkan serangan jantung dan menjadi beban bagi dia, karena selama ini aku selalu di banggakannya, tapi aku harus menceritakan ini semua pada ke du aorangtua ku. Dengan bantuan kakakku aku menceritakan ini semua, alhasil ayahku sempat kaget mendengar semua penjelasanku, Tapi ayahku bisa mengerti keadaan ku sekarang.
Selama 2 tahun aku tidak sekolah aku banyak mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. Hari – hari ku kulalui dengan penuh aktifitas, mulai dari membantui ibu jualan, mencari uang makan sendiri menjadi tukang parker di pasar, dan terakhir kegiatan ku sebelum berangkat ke Jakarta aku maenjadi nazir atau yang paling di kenal sebagai penjaga masjid. Semua ku jalani dengan penuh makna, hampir setiap hari aku mendapat pelajaran yang begitu berharga yang mungkin orang lain yang seumuran denganku belum pernah mengalaminya. Pada saat kakak ku berangkat ke Jakarta untuyk mengikuti tes untuk masuk ke universitas indonesi aku mulai mendapatkan suatu semangat untuk sekolah lagi dan ingin seperti kakakku yang kuliah di UI.  pada saat kakaku keterima di UI, semangat buat sekolah kembali bertambah, sehingga aku bilang pada ke dua orangtua ku bahwa aku ingin sekolah kembali dan orangtuaku pun senang dan aku pun di tawarkan sekolah di Jakarta aku mendengar tawaran itu sangat senang, aku tidak  pernah berfikir bisa sekolah di ibu kota Jakarta.
Aku masuk sekolah di ajaran 2005f di SMP N 130 Jakarta Barat, aku tinggal bersama tante aku yang ke betulan menjadi guru di smp itu. Aku memulai hari- hari ku dengan rasa senang, grogi ketemu orang – orang baru yang belum pernah aku kenal dan aku nerasa mimpi bisa sekolah di Jakarta. Hari ke hari aku masuk lingkungan baru, aku mempelajarinya dengan penuh optimis dan tidak mau buat orangtua ku kembali kecewa atas sikap ku yang telah ku perbuat , itu semua ku buat sebagai pelajaran untuk kedepannya. Di awal sekolah aku duduk di kelas 2 smp, aku hampir tiap hari bersosialisasi dengan lingkungan sekolah baruku, semua aku lalui dengan banyak rintangan dan aku selalu memegeng niat ku untuk bisa membanggakan ke dua orangtuaku . di semester awal aku tidak mendapatkan rangking, aku masih ketinggalan dengan teman – teman baru ku , tapi di semester dua aku berhasil bersaing dengan teman – teman ku alhasil aku mendapatkan peringkat ke tiga di kelas dan aku pun naik ke kelas 3 smp dan Alhamdulillah peringkat itu aku pertahankan sampai aku lulus smp.
Aku lulus smp dan mendaftar di  sma negeri dengan nilai yang cukup, Alhamdulilliah aku pun keterima di sma negeri yaitu SMA N 35 yang sekarang menjadi tempat ku menghabiskan waktu ku hari – ke hari. Mulai dari kelas satu aku masi mendapatkan peringkat dari semester 1 sampai semester 2, dan sejak aku masuk jurusan IPA aku tidak lagi mendapatkan peringkat karena persaingan yang begitu ketat. Aku sekaran duduk di kelas tiga sma , banyak waktu ku habiskan hanya untuk belajar untuk mempersiapkan UAN yang akan aku hadapi. Inilah kehidupan ku yang begitu banyak masalah kuhadapi mulai dari putus sekolah, sampai aku harus tidak bisa melihat Ayahku yang terakhir kalinya sebelum beliau menghembuskan nafas terakhirnya , aku hanya bisa meminta maaf pada beliau melalui handphone dan mendengar suaranya untuk terakhir kali untuk selamanya. Dengan ke pergian beliau membuat aku semangat utuk lebih giat lagi belajar untuk bisa membanggakan ibu dan ayahku , walaupun ayahku sekarang tidak ada lagi. 

No comments:

Post a Comment