Sunday, September 22, 2013

Review Game Liverpool


Lima game pertandingan Liverpool di BPL sangat mengecewakan. Dalam lima pertandingan itu Liverpool telah mengkoleksi 10 point dengan 3 kali menang, 1seri, dan 1 kekalahan. Secara point Liverpool terbilang cukup baik dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya, namun secara pertandingan Liverpool sangat monotan dan sangat mengecewakan.

Permainan yang diharapkan pelatih kawakan Brander Rogers tidak berjalan dengan mulus, dikarenakan beberapa pemain andalannya blum menunjukkan performa yang bagus. Pemain rekrutan yang baru di beli di transfer bulan agustus seperti Iago Aspas dan Luis Arbeto belum bisa menyatu dengan ritme permainan Liverpool di tambah dengan belum bisanya Luis Suarez bermain dikarenakan hukuman yang di terimanya akibat gigitan kepada pemain Chelsea.

“Monoton” itu lah ungkapan yang pantas diberikan kepada permainan Liverpool selama 5 pertandingan yang sudah dilakoni. Pertandingan yang selalu bertumpu dengan satu atau dua pemain, seperti Strudgie, Coutinho, G.Jhonson dan Gerrard. Terbukti pada pertandingan ke lima melawan southamton, Countiho dan G.Jhonson tidak bisa bermain akibat dari cedera yang diderita dan Liverpool kehilangan ritme untuk menyerang lawan seperti apa dan kekalahan pun diterima Liverpool.

Walaupun pertandingan ke lima Liverpool dilakoni di kandangnya sendiri yang dikenal dengan ke “angkerannya” pada lawan yang bermain di sana dan di saksikan ribuan supporter setianya namun tidak banyak merubah permainan Liverpool. Pemain seperti Gerrard dan Henderson yang bertugas untuk mengatur serangan tidak mampu banyak berbuat, bahkan ada beberapa kesalahan yang mereka berbuat akibat dari kurangnya koordinasi antara lini serang seperti struridge dan moses dengan pemain lini tengah. Pekerjaan rumah yang sangat berat bagi jajaran Official pelatih Liverpool agar team sebesar Liverpool akan kembali berjaya dan sukses seperti di era Ian Rush atau Dalgish.

Namun dengan kembalinya pemain “Luis Suarez” pada pertandingan selanjutnya di piala Carling Cup melawan seteru abadinya yaitu “Manchester United” di harapkan bisa merubah ritme pertandingan dan kembali di jalur kemenangan yang di raih Liverpool. Walaupun pemain sayap andalan mereka seperti Countiho belum bisa bermain hingga akhir Oktober namun setidaknya Liverpool masi bisa memanfaatkan ‘keunikan’ pemain seperti Raheem sterling dan Moses yang berbeda tipikal untuk membantu menyerang lawan-lawan Liverpool yang akan dihadapi.

Semoga dengan hadirnya Luis Suarez di skuad Liverpool di pertandingan yang akan datang dapat membantu Liverpool lebih baik secara permainan dan juga dapat meraih kemenangan sesuai dengan harapan seluruh KOPITES Dunia. You’ll Never Walk Alone !!!!!!

Liverpool Lose the Game !!!


“Kekecewaan” itulah yang dialami seluruh suporter setia Liverpool dan khususnya pada pemain Liverpool dan jajaran official. Betapa tidak, pertandingan yang dilakoni Liverpool berlaga di Anfield yang terkenal dengan ribuan supporter setia mereka yang tak henti-hentinya mendukung team kebangganya dengan cara menyanyikan lagu kebanggan team hingga lagu khusus pemain seperti sang kapten Steven Gerrard ternyta harus menyerah dengan team tamu.

Tren positif yang sedang dibangun Liverpool selama empat pertandingan harus ternodai dengan kekalahan di kandang sendiri dan team lawan yang bisa dikatakan di bawah Liverpool ternyata mampu menghancurkan trend positif yang sedang di bangun anak asuhan B.Rogers.

Kekalahan yang terjadi di Anfield dikarenakan permainan Liverpool sendiri yang sangat monoton, kurangnya koordinasi antar lini dan tidak berpariasi serangan yang di bangun Steven Gerrard cs sehingga selalu dapat di patahkan team lawan. Selain dari kurangnya koordinasi antar lini, line up Liverpool yang berlaga malam itu tidak seperti pertandingan sebelumnya. Dimana tidak adaknya pemain sayap serang mereka seperti Countinho dan G.jhonson yang tidak dapat berlaga dikarenakan di bekap cedera yang cukup serius.

Dengan tidak adanya kedua pemain di tambah luis suarez yang belum bisa bermain dan pemain rekrutan baru Liverpool seperti Iago Aspas dan Luis Arberto belum memberikan penampilan yang apik sesuai yang di harapkan pelatih anyar Liverpool Brendan Rogers.

Dalam pertandingan malam itu, pelatih kawakan Liverpool Brendan Rogers menurunkan empat pemain Center Back secara berbarengan, sehingga serangan yang di bangun Liverpool seperti tidak mendapatkan bantuan dari sisi sayap, selalu mengandalkan keberadaan Gerrard dan Henderson yang berada di lini tengah sehingga serangan yang di bangun Liverpool mudah di baca dan dipatahkan pemain Southampton.

BR sebutan panggilan pelatih Liverpool juga tidak bisa melakukan banyak perubahan dalam pertandingan malam itu. ‘45 menit pertama Liverpool bermain dengan sabar dan monoton mengarahkan bola serangan kepada striker andalan mereka yaitu Daniel Strudgie dan skor pun imbang hingga pluit yang tiupkan wasit.

Namun berbeda pada ’45 menit kemudian, Liverpool kembali seperti pada laga sebelumnya, selalu kebobolan pada babak kedua dan lagi-lagi gol terlahir akibat kurangnya koordinasi antara lini belakang pemain. Bukan tidak ada serangan yang berbahaya yang dapat diciptakan Liverpool, beberapa kali kesempatan yang diperoleh moses, sterling, dan  strudgie tapi belum mampu juga dapat merubah skor sehingga wasit meniup pluit tanda slsainya pertandingan tetap tidak merubah hasil skor pertandingan yaitu 0-1, kekalahan pertama dan perkerjaan rumah yang sangat berat bagi Official Liverpool.