Monday, February 21, 2011

my life family

My life family
Hemmm,,,,,, sebenarnya gue bingung mau mulai dari mana cerita kali ini.tema cerita kali ini tentang “ kehidupan keluarga gue “ , okeh !!!!. kita mulai aja langsung ceritanya ,,, gue awali dari diri gue sendiri dulu. Nama gue Herman Fuady Siregar (20), gue lahir di tengah-tengah keluarga yang sangat sederhana, yang berasal dari Tanah Jawa sebuah Kabupaten yang cukup kecil yang berada di pulau Sumatera Utara. Di situlah tempat lahir gue,tempat gue menimbah pengalaman,kehidupan yang bermacam-macam hingga modal yang gue miliki pada saat gue umur 15 thn harus berangkat ke jakarta untuk menimbah ilmu tanpa harus di dampingi kedua orang tua ku. (Alm) Amirrudin Siregar adalah nama dari Ayah tercintaku (54) dan Mardiaty Hanum Lubis adalah nama dari Ibu tercintaku. Mereka adalah kedua orangtuaku yang begitu sayang kepada anak-anaknya. Gue punya kakak 1 dan abang 3 ,,, gue semua 5 bersaudara dan gue anak ke 5, abang gue yang pertama namanya (alm) Budy Irwansyah Siregar(20), kakak tunggal gue bernama Julianty Syahriani Siregar (30) ,abang gue tang ke 2 dan ke 3 yaitu Muhammad Taufan Siregar(28) dan Rizky Ma’arif Siregar (23).
Kedua orang tua ku berasal dari keluaga yang terpandang di daerah mereka masing-masing, kalau dari keluarga alm ayahku terpandang karena dulunya kakek gue seorang pengusaha yang cukup besar yang hampir semua daerah mempunyai kios jualan.kalau dari ibu gue sendiri terpandangnya karena ayah dari ibu gue seorang pendiri pondok pesantren dan salah satu pendiri Muhammadiyah di sipirok, kampung asal dai ibu dan ayah gue. Latar belakang pendidikan dari kedua orang tua gue cukup bagus, kalau alm ayah tamatan SMA. Di sini ada cerita sedikit, “ dulu cerita dari alm ayah gue, ayah pengen kuliah setelah tamat dari SMA, tapi karena ayah anak paling besar dan mempunyai adik yang cukup banyak sekitar 9 oleh karena itu ayah tidak jadi kuliah melainkan ikut membantu kakek gue berdagang “ , sedangkan ibu gue tamatan dari pesantren yang setara dengan SMA, ibu gue sendiri anak paling kecil di keluarganya.
Hemm,,,, ngelanjutin cerita alm ayah tadi, karena cita-cita alm ayah gue ngak tercapai maka kami semua anak-anaknya ingin mencapaikan impian alm ayah unutuk menjadi seorang sarjana yang berguna bagi keluarga, orang lain dan bangsa. Alhamdulillahnya alm ayah gue sempat melihat abang gue yang ke 2 dan kakak gue yang pertama wisuda. Abang gue yang ke 2 wisuda D3 IPB dan kakak gue S1 perguruan tinggi swasta yang ada di jakarta. Ayah tersenyum dengan senang dan menikmati kegembiraan yang di rasakan anak-anaknya walaupun pada saat itu ayah baru sembuh dari penyakit yang uda lama di deritanya sejak umur masi muda, yaitu penyakit jantung. Abang dan kakak gue ini berbeda waktu wisudanya. Yang pertama abang gue, karena dia D3 jadi hanya 3 tahun, pada saat itu perekonomian keluarga gue sangat memperhatikan dan tidak layak untuk abang gue kuliah, tapi karena tekad ayah maka Allah memberikan jalan lain untuk biaya kuliah abang gue hingga lulus. Lain dengan abang gue, kalau kakak gue sendiri kuliah tidak meminta bayaran dengan ayah dan ibu dari awal kuliah hingga wisuda. Kebetulan kakak gue sejak 1998 sudah di jakarta dan bekerja di sebuag perusahaan cargo. Alhamdulilah dia bisa mengurangi beban kedua orang tua ku hingga sekarang, setelah dia wisuda, sekarang giliran abang gue yang terakhir wisuda di buat kakak gue dengan gajinya, abang gue yang satu ini kuliah di UI , tapi pada saat abang gue yang ini wisuda ayah telah tiada,dia di panggil sama ALLAH SWT 3 tahun yang lalu karena penyakit yang dari dulu sudah di deritanya. Nah sekarang, giliran gue yang dibiayai kakak gue sejak gue di jakarta kelas 2 SMP hingga gue sekarang kuliah di Universitas Gunadarma. Pada saat ayah meninggal kami semua tidak bisa mendampingi ayah pada saat yang terakhir karena kami semua merantau. gue , kakak gue dan abang gue yang terakhir ada di depok, sedangkan abang gue yang ke 2 ada di makasar, oleh karena itulah ada kesedihan yang mendalam kalau mengingat kembali,,.,,,,, tapi kami semua sangat bangga punya orang tua yang begitu sayang seperti mereka dan kami semua bertekad membuat Ibu senang di umurnya sekarang,,,,, selamat jalan Ayah,, selamat jalan Abang,, do’a kami menyertaimu,,,,

No comments:

Post a Comment